Well, Hello again! Kali ini kita bakal bahas salah satu mata kuliah dasar yang bakal lo cicipin di semester pertama begitu masuk dunia dkv yang penuh warna! *Bahasanya pengen digaplok banget ga sih?*
Yup, nama mata kuliahnya adalah Berpikir Kreatif ! Gue tau apa yang ada di pikiran lo saat baca judul mata kuliah ini :
1. Kok bisa sih mata kuliah judulnya Berpikir Kreatif ?
2. Tujuan matakuliahnya apa sih, masa bikin orang kreatif ? Tau darimana kalo mahasiswanya udah lulus dan bisa berpikir kreatif ? Apa takarannya ?
3. Judulnya aja kreatif, which is mean sangat personal. Kreatif kok diajarin, di-sistematika-in ? Isi mata kuliahnya apaan coba, tutorial jadi kreatif ?
4. Tunggu dulu, dosennya udah cukup kreatif belom nih buat ngajarin orang ?
5. Emang kreatif ada buku sumbernya ya sampe-sampe harus dijadiin mata kuliah ?
Pertanyaan yang sama juga muncul di benak gue waktu pertama kali nongol di kelas Berpikir Kreatif. Tapi setelah menjalani perkuliahan berkali-kali, gue akhirnya dikit-dikit ngerti.
Pertama, tujuan utama kelas ini diadakan bukan untuk membuat seluruh mahasiswa jadi mendadak punya urat kreatif. Gimana bisa, kreatif itu tergantung orangnya. Kelas ini ada, untuk membantu mahasiswa keluar dari "sangkar" pikiran yang udah memenjarakan ide-ide luarbiasanya, khususnya dengan aturan-aturan sekolah terdahulu yang straight banget di Indonesia. Kelas ini ada buat ngajarin lo kalo nyatet buku pake pulpen warna-warni itu ga salah, kelas ini ada buat ngajarin lo kalo mau nyatet pake gambar itu halal, kelas ini ada buat ngajarin lo kalo pulpen merah hak semua orang bukan cuma guru doang. Kelas ini ada buat bantu lo berani berpikir out of the box.
Jadi, ya bisa aja dong judulnya Berpikir Kreatif.
Oh ya, last but not least, kelas ini ada buat jadi udara segar disela-sela mata kuliah dkv lain yang banjir tugas. Jadi, membuat mahasiswa menjadi kreatif itu tujuan akhir yang bisa dicapai tergantung mahasiswa itu sendiri. Hal yang penting adalah, kita digiring untuk berani menjadi kreatif dan berbeda. Berani adalah langkah yang besar.
Selanjutnya, pemikiran kreatif memang personal banget. Tapi bukan berarti gak ada alat bantunya dong. Berpikir kreatif tentu ada dasar-dasarnya, jadi lo gausah takut ga bisa kreatif seumur-umur. Lagipula, kreatif yang dimaksud di mata kuliah ini ga cukup mikir seenak jidat ngelantur kesana-kemari. Kreatif disini tentu berhubungan sama dunia dkv, lo butuh pemikiran kreatif yang sesuai dan menjawab brief.
Untuk hal ini, kita bisa mulai dari membuat mind map, moodboard, brainstorming, juga menggunakan metode lanturan tapi relevan. Nah, bingung kan lo? tenang aja, di mata kuliah ini lo bakal diperkenalkan dengan metode seru ini, dan bagusnya, lo pake nyampe nanti masuk liang kubur. Oke ?
Oke, lanjut ke soal pengajar, ya.. itu tergantung institusi. Tapi especially di kampus oranye gue, dosen yang ditempatin disini sesuai banget sama porsinya. Gue baca sendiri tulisan-tulisan beliau yang ga bakal kepikiran sama orang lain. Lo bahkan bisa nemuin buku dia yang udah dicetak sama beragam penerbit. Ini personal banget, tapi gue ngeliat dia lebih dari pantes buat ngajar, ketika gue liat sendiri cara beliau mendidik anaknya agar berkembang tanpa dipenjarakan aturan yang gak perlu. Lo bisa punya penilaian sendiri sama pengajar lo, tapi saran gue, jangan menjudge seseorang dengan cepat dan ikuti dulu aja pembelajaran sebelom ngomel. Karena gimanapun, lo belom tentu bisa lebih baik dan mampu ngegantiin posisi dia sekarang kan? Ya gimana bisa, S1 aja belom lulus. Nah dia udah. Jadi nurut dulu. Gitu. Sederhana.
Nah, supaya tulisan ini isinya ga bacot gue semua, kita bahas sedikit salah satu materi di mata kuliah Berpikir Kreatif yak.
1. Mind Map
"Mind Map adalah alternatif pemikiran keseluruhan otak terhadap pemikiran linear. Mind Map menggapai ke segala arah dan menangkap berbagai pikiran dari segala sudut." Michael Michalko, Cracking Creativity.
Itu bahasa susahnya. Gampangnya, buat gue pribadi, sesuai sama namanya, mind map itu cara yang ampuh buat memetakan pemikiran lo pake visual yang menarik, pake kode-kode yang personal dan fun, dibuat sama lo dan untuk lo sendiri. Metode ini sederhana, tapi mengandung banyak makna. Apa mind map itu penting? yang udah make metode ini Leonardo Da Vinci, Galileo Galilei, Richard Feyman bahkan Albert Einstein. Nah, lo pikir aja mereka penting ga buat dunia ? kalo penting, ya metode mind map juga penting.
Dengan metode ini, setiap potong informasi baru yang kita masukkan ke perpustakaan otak kita otomatis dikaitkan ke semua informasi yang sudah ada disana. Semua data berkaitan dan memiliki hubungan. Lo cuma butuh kertas kosong dan peralatan tulis yang penuh warna! Lo bisa nyatet dan bikin apa aja pake mind map, mulai dari cara fokus saat ujian, cara ngambil hati klien sampe strategi nipu nyokap buat dapet duit tambahan. Lo bahkan bisa bikin mind map dari cara membuat mind map kaya contoh dibawah ini. Apapun!
Yuk coba bikin sendiri! With a lil' touch of art, life can be so damn fun, Right ?
Mindmapping | Science Notebooking | Pinterest |
2. Moodboard
Moodboard adalah kumpulan referensi, kumpulan gambar yang dibuat menjadi satu komposisi sebagai acuan desain yang bakal diwujudkan. Biasanya moodboard dipake buat ngegiring kita biar ga keluar konsep style yang dituju, juga buat nentuin tone & manner. Sekali lagi, apa moodboard diperlukan? absolutely yes.
Gimana cara bikinnya? gampang, cari sebanyak mungkin gambar buat referensi, referensi style, referensi tipografi dan warna, lo tempel satu-satu di kertas yang gede. Itu cara manual. Mau digital juga boleh. Intinya ketika lo ngerancang desain, moodboard bakal bantu lo supaya ga keluar dari konsep awal.
The Mood Botanicals | bridalmusings.com |
3. Brainstorming
Apa itu brainstorming ? Ya lo pikir aja, brain itu otak, storm itu badai. Jadi artinya badai otak. Yakali. Enggak, gak gitu. Bahasa gampangnya, brainstorming itu diskusi. Tapi diskusi versi ekstrem, bukan cuma sekedar mengajukan pendapat, tapi ngadu ide yang kreatif, temukan literatur sebanyak mungkin. Kalo lo mau pake metode ini, harus ada lebih dari satu orang. Masing-masing kemukakan pendapat sebanyak mungkin, sekreatif mungkin tentang hal yang sedang dibahas. Satu hal yang perlu diingat, jangan pernah membuang ide, proses eliminasi itu tahap akhir!
Biasanya proses ini selalu dipakai sesaat setelah dapet brief dari klien. Biar kita dapet penyelesaian masalah yang kece, bukan first idea. Gue pribadi selalu pake metode ini. Selain itu, brainstorming juga biasanya sejalan dengan penggunaan mind map. Jadi, kita bisa nyatet dengan efektif hasil brainstorming kita. Kita gaboleh sombong, gak semua pemikiran kita bagus dan menyeluruh, kita perlu juga masukan dari orang lain. So, do the brainstorming method!
The Art of Brainstorming | studio.usgbc.org |
4. Lanturan tapi Relevan
Dengan metode ini, sesuai namanya, kita bisa ngebacot sepuas kita diawal, tapi selanjutnya kita harus bisa memisahkan mana yang sesuai dengan design brief mana yang enggak. Sesederhana itu. Umumnya metode ini digunakan supaya pemikiran kita bisa out of the box.
Gue sendiri nyoba metode ini di kelas dengan beberapa temen, kasih satu masalah, masing-masing mahasiswa ngacapruk bergiliran soal satu kata yang berkaitan dengan penyelesaian masalah tersebut sampe bener-bener ga nyambung. Nah dari situ baru dipilah mana yang oke mana yang enggak. dengan cara ini, kita bisa terlepas dari kungkungan first idea, tapi juga tau diri, ide kreatif kita gak jauh-jauh amat. Begicu.
5. Lateral Thinking
Istilah pemikiran lateral diciptakan oleh Edward de Bono dalam buku New Think: The Use of Lateral Thinking yang terbit pada tahun 1967. Berpikir lateral adalah kemampuan untuk berpikir kreatif dan out of the box dengan menggunakan inspirasi dan imajinasi untuk memecahkan masalah dengan melihat permasalahan dari perspektif yang tak terduga. Pada intinya, buang semua prasangka dan berpikirlah secara menyeluruh!
6. Metode S-W-O-T
Strength, Weakness, Opportunitty dan Threat adalah metode yang bakal lo pake sampe masuk liang kubur, selama lo ngaku jadi anak dkv. Metode ini penting banget, dan bisa digunakan dalam segala permasalahan. Sebelom mulai ke brief permasalahan klien, lo bisa latihan dengan mengenali kekuatan (internal/ dari dalam), kelemahan, kesempatan (eksternal/dari luar) dan ancaman dari diri lo sendiri. List semua poin yang termasuk ke dalam kategori masing-masing dan diakhir penulisan lo bisa nyimpulin hasil pemikiran lo. FYI, ini kepake sampe TA bahkan sampe lo kerja.
SWOT Analysis | www.cayenneapps.com |
6. Six Thinking Hats
Six Thinking Hats atau 6 Topi Berpikir diciptakan oleh Edward de Bono. Premis yang dia pake adalah bahwa otak manusia berpikir dalam beberapa cara berbeda yang dapat diidentifikasi dan dapat dengan mudah digunakan kapan saja, sehingga dapat disusun sebuah cara terstruktur untuk mengembangkan strategi dalam berpikir. Enam topi berpikir itu dilambangin dengan warna. Pertama, warna putih untuk netral, objektif dan informatif tapi bener-bener facts, not opinion or interpretation. Warna merah untuk emosi dan perasaan, baik positif maupun negatif, menyangkut naluri dan insting. Ketiga, topi hitam sebagai lambang peringatan. Mengenakan topi hitam, kita diajak untuk sangat berhati-hati, what can go wrong? what are the potential problems? where things might be wrong? dab sebagainya. Keempat, topi kunung sebagai lambang optimisme, hal ini penting banget! But remember, overoptimistic can lead foolishness. Kelima, warna hijau sebagai lambang kreativitas. Terakhir, topi biru sebagai lambang pengamat yang bijak.
Kita dapat mengubah topi berpikir yang digunakan sesuai dengan keperluan. Semua topi gak harus lo pake berurutan, tapi semua harus lo gunain demi mendapatkan pemikiran yang kece badai!
7. Vision Board
Vision Board hampir sama kaya moodboard, cuma beda di konten. Gue pribadi pake vision board buat jadi reminder tujuan hidup. Jadi metode ini sangat opsional dan tergantung kebutuhan lo sendiri, butuh apa enggak.
8. Personal Journal
Catatan personal juga opsional. Lo bisa bikin jurnal yang isinya penuh gambar pribadi, atau lo bisa bikin jurnal semacam diary. Gue pribadi lebih milih nulis blog kaya gini sebagai jurnal gue, yang jelas gue gamau pemikiran gue lenyap begitu aja. Sayang banget, kan ? Saat ini gue udah di tahun akhir kuliah, sedangkan ini materi yang awal banget gue dapet di dkv.
Mengingat gue udah mau Tugas Akhir, tentunya gue tau dengan sangat jelas bahwa blog itu gabisa lo jadiin sumber penulisan. Gue nulis ini bukan buat lo copy paste buat tugas. Engga, ga gitu. Gue nulis tuh basically supaya bisa lebih mempermudah pembelajaran aja, sesederhana itu. Semua yang ditulis adalah apa yang gue dapet selama ini. Jadi, ilmu selengkapnya tetep harus dijabanin satu-satu di institusi terkait. Tapi siapa tau bahasa institusi sangat membosankan, silahkan baca diary alay gue disini. Semoga bermanfaat!
Adapun beberapa buku recommended yang bisa lo baca buat mendukung pembelajaran di mata kuliah ini, yakni Buku Pintar Mind Map karya Tony Buzan, Use Both Side of Your Brain by Tony Buzan dan How to Have a Beautiful Mind by Edward de Bono.
How to Have a Beautiful Mind by Edward de Bono |
Selamat berkecimpung di Desain Komunikasi Visual. Happy Reading!
canlı sex hattı
ReplyDeletehttps://girisadresi.info/
heets
salt likit
salt likit
O0Q5F